Jumat, 01 Januari 2016

Tips Para Petarung

Namanya balap pasti dari start  ke finish. Tidak mungkin dari finish ke start. Itu namanya otak kamu sudah korslet. Pun begitu di balap dragbike. Di trek lempeng itu, 75% kemenangan ditentukan start. Tentu dengan motor yang kenceng. Salah start, silakan balik badan ke paddock. Menyerah.

Cerita start para pedrag, rata-rata sudah jagonya. Tetapi masih ada yang spesial. ”Di drag bike, 75% kunci suksesnya saat start. Start yang bagus adalah konsentrasi tinggi. Gerakan motor harus sama cepat dengan lampu hijau. Itu wajib, karena di situ banyak mempersingkat waktu. Kalau perlu hanya beda 0.001 detik dengan lampu. LAmpu yang duluan padam. Kalau jokinya yang duluan itu namanya jump start,” yakin Eko Chodox, pendekar drag bake from Semarang, Jawa Tengah.

Joki yang langganan juara di drag bike, motor mereka dari garis start seperti loncat. Saat yang sama tidak ada gejala angkat roda depan dan belakang akan spin. Ada sesekali gejala wheelie yang terkontrol. Dulu, joki-joki road race pernah berguru pada mereka soal kecepatan motor dari diam dan lari. Jitu momentum melepas kopling, rpm dan posisi badan mereka.

Eko. Latihan yang banyakTermasuk Eko itu yang startnya seperti katak. Makanya dijuluki Eko Chodox. ”Kosentrasi sudah harus penuh sejak di waiting zone. Adaptasi dan hitung  interval kedipan lampu start. Pelajari juga cara start pembalap sebelumnya, jika dia melakukan kesalahan jangan ulangi ritmenya,” kata Eko Chodox yang dulu memulai feeling dari lampu stopan lalulintas dari kuning ke hijau, hehe.

Lakukan burn out untuk memanasi ban. Dengan ban yang panas, kompon akan lengket ke aspal. Bahasa tekniknya kompon akan senyawa. Ngegrip, kata orang. Roda kemungkinan tidak akan cakar di tempat, tapi akan menyalurkan tenaga. Coba panasi karet kolor dan pegang, selain panas juga lengket di tangan. Nah seperti itu maksudnya ban dipanasi.

Lalu? “Posisi badan condong ke depan dengan posisi 45°. Jangan lupa berdoa minta keselamatan dan kemenangan,” urai Chodox yang punya nomor star 26, mirip Dani Pedrosa. Intinya, kata Eko start itu sesuaikan kondisi trek. Maksudnya bila tak terlalu grip, gas harus diurut pas.

Itu bersamaan harus pandai mainkan kopling dengan rpm saat start. Di dalamnya juga tekanan angin ban, “Angkanya tak hapal, feeling aja dan dicoba di tempat untuk menyesuaikannya. Ini perlu untuk antisipasi biar tidak sliding. Lebih bagus latihan yang banyak,” lanjut Eko yang diiyakan jagoan papan atas trek lurus macam Dwi Batank atau Bowo Samsonet.

Akurat dengan lampu start
Hendra Kecil, yang memang masih kecil akui kalo ilmu Eko Chodox sering ia terapkan. "Start itu memang utama. Gampang-gampang susah. Sudah full kosentrasi, tapi kadang juga tak mulus. Makanya harus latihan yang banyak lama-lama sudah hati yang mengendalikan,” kata Hendra yang terus mengasah pengalaman alias jam terbang, dia masih kalah dalam hal ini dibanding Chodox dan Batank serta pengebut senior lain.

Antonius Petruk, drag biker kawakan juga memposisikan start terpenting dalam drag bike. Katanya, jangan melakukan kesalahan pundamental. "Pelintir gas sesuai torsi yang diminta mesin, agar motor tidak liar. Tetapi kalau motor pelan juga, susah juara,” sebut Petruk yang bukan lawan mainnya Bagong, eh, Semar dan Gareng.













( Dikutip Dari http://maniakmotor.com/index.php/component/content/article/30-sport/drag-bike/307-drag-bike-teknik-start-75-wuzzz diakses tanggal 01 Januari 2015)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar